Oleh: Urip santoso Mahasiswa saya bertanya tentang komposisi gizi pada telur itik yang diasinkan, apakah ada perbedaannya. Tenu saja antara telur itik segar dengan telur itik asin terjadi perbedaan komposisi gizinya. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pengolahan dapat mengubah komposisi gizi bahan pangan termasuk telur itik. Dalam proses pembuatan telur asin digunakan bahan-bahan seperti garam dapur, abu, batubata, dan lain-lain. Tentu saja tidak hanya garam dapur yang masuk ke dalam telur tetapi juga zat-zat lain yang terdapat dalam bahan-bahan yang digunakan ikut mempengaruhi komposisi gizi telur asin.
Zat-zat yang masuk ke dalam telur akan mempengaruhi komposisi gizi telur tersebut. Adapun perbadingan komposisi gizi telur itik segar dan telur itik asin disajikan pada table berikut ini.
Dari tabel di atas dapat dibaca bahwa terjadi perubahan komposisi gizi pada telur asin. Misalnya kadar hidrat arang naik dari 0,8 g menjadi 1,4 g, kalsium dari 56 mg menjadi 120 mg, vitamin B1 dari 0,18 mg menjadi 0,28 mg sementara kadar besi turun dari 2,8 mg menjadi 1,8 mg, vitamin A dari 1230 SI menjadi 841 SI, dan kadar air dari 70,8% menjadi 66,5%.
Read more »Zat-zat yang masuk ke dalam telur akan mempengaruhi komposisi gizi telur tersebut. Adapun perbadingan komposisi gizi telur itik segar dan telur itik asin disajikan pada table berikut ini.
Telur | Kalori (kal) | Protein (g) | Lemak (g) | Hidrat arang (g) | Ca (mg) | P (mg) | Fe (mg) | Vit A (SI) | Vit B1 (mg) | Air (g) |
Ayam | 162 | 12,8 | 11,5 | 0,7 | 56 | 180 | 2,7 | 900 | 0,10 | 74 |
Itik | 189 | 13,1 | 14,3 | 0,8 | 56 | 175 | 2,8 | 1230 | 0,18 | 70,8 |
Itik Asin | 195 | 13,6 | 13,6 | 1,4 | 120 | 157 | 1,8 | 841 | 0,28 | 66,5 |
Dari tabel di atas dapat dibaca bahwa terjadi perubahan komposisi gizi pada telur asin. Misalnya kadar hidrat arang naik dari 0,8 g menjadi 1,4 g, kalsium dari 56 mg menjadi 120 mg, vitamin B1 dari 0,18 mg menjadi 0,28 mg sementara kadar besi turun dari 2,8 mg menjadi 1,8 mg, vitamin A dari 1230 SI menjadi 841 SI, dan kadar air dari 70,8% menjadi 66,5%.
URIP SANTOSO, UNIVERSITAS BENGKULU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar