Kementerian BUMN Cari Lahan 100 Ribu Hektare:
Dahlan Iskan. TEMPO/Muhtar
TEMPO.CO
Jakarta- Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan sedang mencari lahan seluas 100 ribu hektare untuk meningkatkan pangan nasional. “Tahun depan harus jadi, sudah dilaporkan ke Presiden,” ujar dia di kantor Kementrian Keuangan, Saat ini Dahlan sedang membicarakan pengadaan lahan tersebut dengan Kementerian Pertanian dan Keuangan. “Tujuh puluh persen tergantung pada Menteri Keuangan. Perlu banyak persetujuan Menteri Keuangan,” kata dia.
Untuk perusahaan yang akan mengelola lahan pertanian baru, Kementerian BUMN bisa mengambil langkah menggabungkan tiga BUMN pertanian atau mengandeng rekanan swasta. Selama ini PT Pertani mengelola sekitar 30 ribu hektare, PT Pusri 30 ribu hektare, dan PT Sang Hyang Sri mencapai 40 ribu hektare.
“Langkah berikutnya harus naik dua kali lipat atau tiga kali lipat. Kalau masih mampu akan diberikan kesempatan berikutnya. Tapi kalau tidak mampu, Kementerian bisa menggabung atau masing-masing perusahaan mencari partner.”
Dahlan menegaskan belum menetapkan wilayah yang menjadi target lahan baru untuk pertanian. “Kami harus lihat, konteksnya masih sama atau tidak. Sebab reformasi membuat sistem daerah, masyarakat, mengalami perubahan. Tidak boleh diterima begitu saja,” kata dia lagi.
ALWAN RIDHA RAMDANI
http://www.tempo.co/read/news/2011/12/16/090372086/Kementerian-BUMN-Cari-Lahan-100-Ribu-Hektare
Dahlan Iskan. TEMPO/Muhtar
TEMPO.CO
Jakarta- Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan sedang mencari lahan seluas 100 ribu hektare untuk meningkatkan pangan nasional. “Tahun depan harus jadi, sudah dilaporkan ke Presiden,” ujar dia di kantor Kementrian Keuangan, Saat ini Dahlan sedang membicarakan pengadaan lahan tersebut dengan Kementerian Pertanian dan Keuangan. “Tujuh puluh persen tergantung pada Menteri Keuangan. Perlu banyak persetujuan Menteri Keuangan,” kata dia.
Untuk perusahaan yang akan mengelola lahan pertanian baru, Kementerian BUMN bisa mengambil langkah menggabungkan tiga BUMN pertanian atau mengandeng rekanan swasta. Selama ini PT Pertani mengelola sekitar 30 ribu hektare, PT Pusri 30 ribu hektare, dan PT Sang Hyang Sri mencapai 40 ribu hektare.
“Langkah berikutnya harus naik dua kali lipat atau tiga kali lipat. Kalau masih mampu akan diberikan kesempatan berikutnya. Tapi kalau tidak mampu, Kementerian bisa menggabung atau masing-masing perusahaan mencari partner.”
Dahlan menegaskan belum menetapkan wilayah yang menjadi target lahan baru untuk pertanian. “Kami harus lihat, konteksnya masih sama atau tidak. Sebab reformasi membuat sistem daerah, masyarakat, mengalami perubahan. Tidak boleh diterima begitu saja,” kata dia lagi.
ALWAN RIDHA RAMDANI
http://www.tempo.co/read/news/2011/12/16/090372086/Kementerian-BUMN-Cari-Lahan-100-Ribu-Hektare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar