Selasa, 12 Juni 2012

Rekomendasi Impor Daging Mandeg

Photo:indonesiafinancetoday.com
Kementerian Pertanian akhirnya menuai situasi pelik dari kebijakan penurunan impor daging sapi 2012. Pada saat yang sama, sampai pertengahan Juni, Kementan belum mengeluarkan Surat Rekomendasi Persetujuan Pemasukan (SRPP) untuk semester II-2012. Persiapan menambah kuota impor, meski menabrak aturan main sendiri?

Pertanyaan wajar. Pasalnya, konsistensi pemerintah mempertahankan kuota impor daging tahun 2012 sebesar 34.000 ton sudah goyah. Meski berkilah tidak menambah kuota, namun pemerintah telah membetot jatah impor semester II-2012 (Juli-Desember) sebesar 5.600 ton ke semester I (Januari-Juni). Dengan demikian, enam bulan pertama tahun ini kuota impor sudah 26.000 ton.


Jadi, bisa dibayangkan jika pengusaha daging (importir, distributor dan industri pengolahan daging) makin kuat melakukan tekanan agar keran impor semester II diperbesar. Harap maklum, sisa kuota impor semester II tinggal 8.000 ton. Jumlah seupil untuk dikeroyok 62 importir terdaftar (IT) daging.

Kementan coba bertahan dengan kebijakan populis tidak menambah impor. Selain sudah didukung data sensus populasi sapi lokal, target swasembada daging 2014 bisa jadi andalan bertahan, plus dukungan peternak dalam negeri. Itu sebabnya, ketika desakan menambah kuota impor makin kuat, yang dibumbui oleh aksi unjuk rasa pedagang bakso, pemerintah masih berkilah menunggu hasil kajian tim kecil — yang sengaja dibentuk. “Hari ini (Jumat, 8/6) tim mulai rapat. Saya beri waktu sampai minggu depan sudah ada data riilnya hingga tidak ada ribut-ribut lagi,” kata Menteri Pertanian Suswono, pekan lalu.

Entah lupa atau memang mengulur waktu, pada April 2012, Suswono sudah membentuk tim kecil yang beranggotakan wakil Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI), Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI), dan instansi pemerintah kabupaten/kota. Tim juga sudah mengusulkan tambahan impor. Lalu, mengapa malah membenuk tim kecil lagi?

Yang menarik, sampai medio Juni, SRPP untuk semester II belum juga dikeluarkan. Padahal, kata Ketua National Meat Processor Association (NAMPA) Ishana Mahisa, Kementan sudah menyatakan batas akhir soal kuota semester II-2012 pada 6 Mei lalu. Keterlambatan ini jelas menabrak Permentan No.50/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan atau Olahannya ke Indonesia. Atau memang mematangkan situasi untuk menambah kuota? AI