Jumat, 05 Oktober 2012

Proposal Agrobisnis Sistem Integrasi Pangan Ternak


KATA PENGANTAR

Keberhasilan pembangunan pertanian secara keseluruhan tentunya tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan dari sub sektor tertentu saja, tetapi harus menyentuh setiap sub sektor yang ada dilingkup sektor pertanian. Oleh karena itu, seharusnya pembangunan pertanian harus mampu mengintegrasikan semua potensi yang ada pada suatu daerah, sehingga akan dapat diperoleh hasil yang optimal.

Dalam mewujudkan program tersebut, pengembangan kawasan agribisnis berbasis tanaman padi merupakan langkah strategis sebagai paradigma baru pembangunan pertanian dan ekonomi wilayah serta desentralisasi ekonomi dengan memperhatikan sumberdaya lokal.

Keterpaduan pembangunan usaha tani padi dan peternakan dengan prinsip saling mendukung dapat diupayakan melalui pola pengembangan usaha integrasi tanam–ternak, baik integrasi tanaman pangan-ternak, integrasi ternak–tanaman hortikultura, integrasi ternak–tanaman perkebunan yang bertumpu pada pemanfaatan sumberdaya lokal secara lebih efisien, antara lain pemanfaatan hasil samping pertanian untuk pakan ternak dan pemanfaatan kotoran ternak untuk pupuk tanaman melalui pendekatan ”zero waste”.


Diharapkan dengan pengelolaan yang baik, penerapan sistem integrasi tanaman pangan-ternak akan dapat memberikan tambahan pendapatan melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman maupun ternak.


Pada kesempatan ini kami dari perusahaan agrobisnis (sebut saja) PT. Global Tani Mandiri merencanakan konsep pertanian modern berbasis teknologi (mekanisasi Pertanian) dengan sistem integrasi tanaman pangan-ternak sebagai komoditi utama yang selanjutnya hasil pertanian dimaksud akan diolah secara modern pula dalam usaha agroindustri untuk tujuan pemasaran regional maupun internasional. Proyek ini membutuhkan 2000 hektar lahan, masing-masing 250 hektar untuk Peternakan Sapi Potong, 1700 hektar untuk Budidaya Padi-Jagung dan 50 hektar Fasilitas Umum.

Demikian rancangan rencana usaha pertanian melalui Pengembangan Usaha Integrasi pangan (Padi/Jagung) dengan ternak (Sapi Potong Ruminansia) ini disusun, mudah-mudahan dapat memberi nilai tambah bagi pembangunan pertanian berkelanjutan guna terwujudnya ketahanan pangan nasional dan dunia.


________________________________________

PRESIDEN DIREKTUR


___________________________________________________________




D A F T A R   I S I


Ø  SURAT PENGANTAR


PROPOSAL AGRIBISNIS TERPADU

Bab I.              Kajian Budidaya Padi Sawah Terpadu

Ø  Luas Area
Ø  Penentuan Lokasi
Ø  Pengolahan Lahan
Ø  Penentuan Varietas, Perawatan Benih dan Penyemaian
Ø  Penanaman dan Perawawatan
Ø  Panen dan Pasca Panen
Ø  Pengolaham Produk dan Diversifikasi Produk
Ø  Pemanfatan Hasil Samping Padi
Ø  Pemanfaatan Hasil Samping Ternak
Ø  Pemasaran Produk/Market
Ø  Rekafitulasi Biaya Proyek
Ø  Perkiraan Biaya & Jadwal Pembiayaan
Ø  Manajemen Proyek

Bab. II             Dasar Pemikiran
Bab. III            Kondisi Objektif
Bab. IV            Integritas Tanaman Pangan – Ternak
1)            Tanaman Padi
2)            Tanaman Jagung
3)            Ternak Sapi Potong Ruminansia

Bab. V             Teknologi Pengolahan Pemanfaatan Produk Samping Tanaman
1)            Produk Fermentasi Berbahan Baku Produk Ikutan Tanaman Pertanian
2)            Pengawetan Produk Tanaman Pertanian
-               Pembuatan Silase
-               Pembuatan Hay
-               Ciri-ciri Hay Yang Baik

Bab. VI            Teknologi Pengolahan Pemanfaatan Produk Samping Ternak
Bab. VII           Budidaya Padi Sawah dan Jagung
                        Resume Proyek Proposal Budidaya Padi - Jagung

I.
II.
III.
IV.
V.
VI
VII.
VIII.
IX.
X
XI.
XII.
XIII.
XIV.
XV.
XIV.
XV.
XVI.
XVII.
XVIII
XIX

Pendahuluan
Peta Kondisi
Tujuan, Sasaran dan Maksud
Teknis Operasional Proyek
Penentuan Varietas & Qualitas Benih
Pembenihan System of Rice Intensification / SRI
Penyiapan Lahan
Penanaman Padi/Jagung
Pembuatan Saluran Air
Pengairan Tanaman
Pemupukan Organik+Anorganik
Pengendalian Hama dan Penyakit
Panen & Prosesing Hasil
Pemasaran
Organisasi Dan Manajemen
Perkiraan Biaya Proyek
Analisa Usaha dan Keuntungan Pertahun
Waktu Pinjaman dan Pengembalian Pinjaman
Skenario Pengembalian Modal Sistem Bunga
Skenario Pengembalian Modal Sistem Bagi Hasil
Penutup



Bab. VIII          Budidaya Sapi Potong Ruminansia

                        Resume Proyek Proposal Penggemukan Sapi Potong

I.
II.
III.
IV.
V.
VI
VII.
VIII.
IX.
X
XI.
XII.
XIII.
Pendahuluan
Peta Kondisi Jawa Barat
Latar Belakang
Tujuan, Sasaran dan Maksud
Teknis Operasional Proyek
Pemasaran
Organisasi Dan Manajemen
Perkiraan Biaya Proyek
Analisa Usaha dan Keuntungan Pertahun
Waktu Pinjaman dan Pengembalian Pinjaman
Skenario Pengembalian Modal Sistem Bunga
Skenario Pengembalian Modal Sistem Bagi Hasil
Penutup


LAMPIRAN
*                        CASH FLOW BUDIDAYA AGROBISNIS
*                        ESTIMASI RUGI/LABA
*                        GAMBAR DAN PETA
Ø  Peta Daerah Budidaya
Ø  Peta Lokasi Buddaya
Ø  Peta Kondisi dan Jenis Tanah
Ø  Peta Tata Guna Tanah Berdasarkan RUTR

*                        COMPANY PROFILE

Ø  AKTE Pendirian Badan Hukum Usaha
Ø  Surat Pengukuhan Departemen Kehakiman (PT)
Ø  SITU
Ø  SIUP
Ø  TDP
Ø  Tanda Daftar Usaha Perdagangan
Ø  N.P.W.P



KOP SURAT
_______________________________________________________________________

PROPOSAL AGROBISNIS TERPADU
SISTEM INTEGRASI TANAMAN PADI/JAGUNG - TERNAK SAPI POTONG

BAB I
KAJIAN BUDIDAYA PADI SAWAH TERPADU
(STUDIES ON INTEGRATED RICE FARMING)


Komoditas utama:
1. Padi sawah – Jagung Hibryda
2. Ternak Ruminansia (Sapi Potong)

Hasil samping:
1. Jerami
2. Menir
3. Katul
4. Sekam
5. Pupuk kandang (kotoran hewan, urine hewan)
6. Jamur merang/tiram
7. Biogas

A.  LUAS AREAL     
2000 ha
B. PENENTUAN LOKASI
  1. Beli/sewa Lahan petani (participatory research)
  2. Sidik cepat ketersediaan unsur hara lahan sebelum ditanami
  3. Penentuan dosis tepat untuk N,P,K. Penentuan jumlah ternak minimal sehingga kotoran+urine dapat mensubstitusi kebutuhan unsur hara per satuan luas lahan atau dapat dibalik sumbangan per-ternak terhadap hara per satuan luas lahan
  4. Pemupukan dengan pupuk lambat tersedia  (slow-release fertilizer)
  5. Penambahan pupuk organik dan anorganik yang diperlukan dengan lebih mengutamakan penggunaan pupuk organik (pupuk kandang, pupuk hijau)
  6. Pemilihan jenis hewan ternak (sapi, kerbau atau kombinasi)
  7. Penentuan jumlah ternak minimal sehingga kotoran+urine dapat mensubstitusi kebutuhan unsur hara per satuan luas lahan

C. PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan lahan
Pengolahan lahan dengan cara modern (mengoptimalkan penggunaan teknologi pertanian modern (Cultivator machine) mulai dari penggemburan tanah, sampai dengan ke pengolahan lahan siap tanam. Hal yang sama juga dilakukan pada budidaya Jagung setelah Panen Padi.

D. PEMILIHAN VARIETAS, PERAWATAN BENIH DAN PENYEMAIAN
  1. Varietas IR64 dan salah satu varietas unggul baru (Fatmawati, Sintanur)
  2. Seed treatment (perawatan benih sebelum semai) dengan bahan kimia (fungisida atau bahan alami)
  3. Penyemaian: teknologi pertanian modern dengan metode SRI.
  4. Menguji sistem direct seedling

E. PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN
  1. Penanaman secara modern dengan Rice/Corn Transplanter Mechine.
  2. Pengelolaan tanaman secara terpadu (Integrated Crop Management) dengan sub pengelolaan : INM (Integrated Nutrient Managemen,pemanfaatan pupuk hayati kombinasinya dengan pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk kimia) dan IPM (Integrated Pest Management, pemanfaatan biopestisida untuk pengelolaan hama dan penyakit dikombinasikan dengan pestisida kimia, pemanfaatan bebek/menthok untuk pengendalian gulma)
  3. Pemanfaatan air seefisien mungkin (pengembangan teknologi irigasi)

F. PANEN DAN PASCA PANEN
  1. Metode panen modern dengan meminimalkan kehilangan hasil menggunakan Combine Harvester Machine. Selanjutnya dalam proses agroindustri;
  2. Metode pengeringan gabah modern dengan Rice Dryer Mechine
  3. Metode konversi gabah menjadi beras : Rice Mill Modern
  4. Packing beras (Rice Mill Modern)
  5. Pemasaran regional dan ekspor.

G. MEKANISASI PENGOLAHAN PRODUK DAN DIVERSIFIKASI PRODUK
  1. Pemanfaatan katul/dedak sebagai komponen pakan ternak
  2. Cultivator machine
  3. Transplanter
  4. Multi Combine Harvester
  5. Rice Mill Processing

H. PEMASARAN PRODUK
  1. Mekanisme penjualan produk primer (gabah, beras) maupun sekunder (selain yg dua itu) yang menguntungkan usaha tani
  2. Revitalisasi/penyehatan peranan UMKM dan Pasar Modern dalam pemasaran produk pertanian sehingga bargaining position-nya lebih kuat dibanding petani per individu

I. PEMANFAATAN HASIL SAMPING PADI
1.      Jerami.

  1. Tunggul tanaman dikembalikan ke lahan ketika pengolahan lahan (studi ketersediaan unsur hara dalam tanah, ketika tunggul padi dikembalikan ke tanah unsur apa saja yang harus ditambahkan dan jumlahnya berapa)
  2. Jerami yang dibawa ke “Rumah Pakan” diperkaya sehingga menjadi pakan ternak yang bergizi (metode pengkayaan, pemberian pakan ke ternak, dll)
  3. Jerami dari lahan atau jerami sisa pakan difermentasi untuk digunakan sebagai medium pertumbuhan jamur (jamur merang dan jamur tiram).
  4. Medium pertumbuhan jamur yang sudah menghasilkan produk (sudah dipanen jamurnya) digunakan lagi sebagai pakan ternak

2.    Sekam.

  1. Pengolahan sekam menjadi arang sekam sebagai medium pertumbuhan tanaman dengan teknik hidroponik substrat
  2. Pengolahan sekam menjadi briket arang sekam
  3. Pengolahan sekam menjadi komponen potting soil untuk hortikulutra
  4. Pemanfaatan sekam sebagai sumber energi untuk pengeringan gabah, pembakaran keramik, batu bata, pemanas ruangan
  5. Ekstraksi Silika dari sekam untuk keperluan industri

J. PRODUK TERNAK
  1. Pengolahan kotoran dan urine sebagai pupuk kandang (perlu desain kandang sehingga urine dan tlethong-nya terpisah?)
  2. Konversi pupuk kandang menjadi biogas (BIODIGESTER)
  3. Penentuan jumlah minimal ternak ruminansia (sapi, kerbau?) sehingga dapat memenuhi kebutuhan (1) dan (2) di atas dan disesuaikan dengan kemampuan (petani/peternak) pekerja skill berbasis teknologi pertanian
  4. Penentuan jenis pakan hijauan tambahan selain jerami yang diperoleh dari lahan sawah kemudian menentukan bagaimana cara budidayanya dan dimana di budidayakan
  5. Pembangunan Rumah Potong Hewan modern, sehat dan halal
  6. Armada angkutan ternak yang ramah hewan


BAB II
DASAR PEMIKIRAN
Konsep integrasi ternak dalam usahatani padi/jagung adalah menempatkan dan mengusahakan sejumlah ternak, tanpa mengurangi aktifitas dan produktifitas tanaman padi/jagung. Bahkan keberadaan ternak ini harus dapat meningkatkan produktifitas tanaman sekaligus dengan produksi ternaknya. Pengelolaan ternak dalam hal ini dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan melaksanakan produksi tanaman. Oleh karena itu, pasokan pakan untuk menunjang pengelolaan ternak sebagian besar diharapkan dapat diperoleh dari sisa hasil pertanian tanaman, meskipun sebagian kecil pasokan harus diperoleh dari luar.

Sebagai konsekwensi usaha agribisnis pertanian yang akan mengusahatanikan integrasi ternak dalam tanamannya, dibutuhkan tenaga ahli yang menguasai teknik pemeliharaan dan pemanfaatan ternak secara baik, disamping pengetahuan praktek usahatani tanamannya, terutama pengetahuan dalam mengintegrasikan berbagai manfaat ternak pada tanaman dan sebaliknya. Sistem integrasi tanaman pangan – peternakan bertujuan;

  1. Meningkatkan produktifitas usahatani tanaman perkebunan, tanaman pangan (Padi/Jagung) melalui pemanfaatan ternak.
  2. Meningkatkan pemanfaatan sisa hasil pertanian tanaman perkebunan, tanaman pangan (Padi/Jagung) untuk pakan ternak.
  3. Meningkatkan pemanfaatan pupuk kandang dalam usahatani tanaman.
  4. Mengembalikan kesuburan tanah melalui pemanfaatan pupuk kandang.
  5. Meningkatkan pengelolaan secara optimum ternak yang diintegrasikan dalam usahatani tanaman.
  6. Meningkatkan pendapatan usaha dalam usahatani tanaman.

BAB III
KONDISI OBJEKTIF

Usahatani padi sawah konvensional belum memberi nilai keuntungan yang memadai dalam kegiatan usahatani. Besarnya biaya produksi cenderung tidak disertai dengan nilai harga jual padi yang relatif rendah (lihat analisa usaha padi dan benih). Hal tersebut semakin memberatkan petani apabila biaya produksi+lahan dihitung sewa sebesar Rp. 18.135.000,- dan harga jual padi berdasarkan HPP yang ditentukan pemerintah saat ini sebesar Rp. 3050/Kg. Dengan asumsi hasil panen 6 ton, maka perolehan hasil usahatani sangat kecil bahkan secara ekonomi bisa merugi. Apalagi jika dihitung dengan biaya investasi tanah sawah.

Proposal lengkap hubungi Adm

Produk Herbal dari berbagai Negara


KOLEKSI LENGKAP TENTANG TANAMAN OBAT, KEGUNAAN DAN KHASIATNYA

PLUS GRATIS 970+ (ebook-jurnal-artikel-panduan budidaya dll.)
Klik info selengkapnya di sini

2 komentar:

RAHIM PUTRA WAJO mengatakan...

bisa minta dikirimkan proposal lengkapnya gak pak..??
kenalkan saya rahim.

email saya : rahim_anaknusantara@yahoo.co.id

RAHIM PUTRA WAJO mengatakan...

bisa minta tolong dikirimkan ke email saya gak pak, file lengkap proposalnya ?
kenalkan nama saya rahim. email sya : rahim_anaknusantara@yahoo.co.id