Senin, 06 Agustus 2012

Peluang Investasi Hortikultura


Peluang investasi pertanian di bidang hortikultura masih terbuka lebar. Potensinya tidak hanya terbatas pada sub sektor primer atau on farm saja, tetapi masih sangat terbuka investasi di sub sektor hulu dan sub sektor hilir serta sub sektor penunjang. Demikian dikatakan Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat membuka workshop Peningkatan Investasi dan Pembiayaan Hortikultura di Jakarta pada Rabu (27/6/2012).
Menurut Mentan, peluang usaha pada sub sektor hulu seperti  industri  perbenihan, pupuk dan pestisida masih terbuka. “Saat ini kesadaran masyarakat terhadap kualitas serta produktivitas produk hortikultura semakin menuntut tersedianya benih bermutu yang cukup, namun kebutuhan tersebut sampai saat ini ternyata belum dapat terpenui,” demikian ungkap Mentan.
Menurut Mentan, lahan pertanian yang terus mengalami penurunan kesuburan, kondisi iklim yang sulit diprediksi dan seringnya terjadi wabah (outbreak) penyakit/ hama yang menyerang tanaman menjadi peluang usaha yang sangat potensial untuk mengembangkan usaha pupuk baik kimia maupun organik, pestisida, teknologi budaya dan lain – lain.“Selain itu, saat ini sekitar 70 persen produk pertanian Indonesia termasuk hortikultura dijual dalam bentuk primer. Padahal kita banyak mengimpor produk pertanian olahan seperti sari buah, buah kering, tepung cabe dan lain – lain dalam jumlah yang besar,”jelasnya.
Kondisi tersebut menurut Mentan disamping menyebabkan kerawanan fluktuasi harga yang merugikan petani, juga menyebabkan Indonesia tidak dapat menikmati nilai tambah dari produk pertaniannya. “Selama ini negara lain yang menikmati keuntungan dari proses pengolahan hasil pertanian Indonesia. Bayangkan jika 50 persen dari produk primer pertanian Indonesia dapat diolah di dalam negeri, maka banyak keuntungan yang dapat diperoleh misalnya meningkatnya sumber pendapatan negara dan pajak, menurunnya pengangguran, dan berkembangnya usaha pertanian on farm.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Dr. Ir. Hasanudin Ibrahim mengatakan jika investasi di bidang pertanian khususnya hortikultura belum terlalu diminati investor swasta karena karakteristiknya belum banyak diketahui orang. Ïnvestasi hortikultura belum dikenal orang dengan baik dan mereka belum ada pengalaman. Padahal hortikultura termasuk produk yang tidak terlalu sulit ditanam dan bahkan bisa dilakukan di lahan marjinal atau yang kurang subur,”katanya.
Sumber: Biro Umum dan Humas     

Berita terkait : Peluang Usaha Tani

Tidak ada komentar: