Prosfek Pengembangan Usaha
Gambar: kompasiana.com |
Prospek
pengembangan budidaya tanaman pepaya merupakan salah satu usaha budidaya tani yang cukup menjanjikan.
Buah pepaya sangat digemari oleh kalangan masyarakat selain rasanya manis dan
khas juga beraroma harum serta mengandung gizi cukup tinggi dengan
komposisinya yang lengkap. Permintaan konsumen terhadap pepaya untuk
memenuhi kebutuhan gizi semakin meningkat, pemasaran hasilnya-pun
bukan hanya di dalam negeri (domestik) tetapi juga
keluar negeri (ekspor).
Hampir seluruh bagian tanaman papaya dapat
dimanfaatkan, untuk berbagai keperluan kehidupan manusia, baik
sebagai bahan makanan yang bergizi, bahan obat-obatan tradisional,
bahan baku industry makanan dan minuman, maupun industry perawatan kulit (sabun
mandi) industry tekstil, dan lain-lain. Bagian terpenting dari
tanaman papaya adalah buah buah dan getahnya.
Peluang pemasaran buah papaya dan getahnya
makin terbuka luas, baik di dalam negeri (domestik) maupun ke luar negeri
(ekspor). Meskipun nilai ekonomi dan sosial ini cukup tinggi, namun
pengembangan budidaya di Indonesia masih diusahakan sebagai tanaman pekarangan
atau ditanam di tegalan yang bercampur dengan tanaman lainnya. Hal ini akan
menyulitkan untuk mendapatkan kualitas produksi yang sesuai dengan tuntutan
pasar (konsumen) terutama dalam menghadapi persaingan mutu, maupun harga dengan
Negara lain.
Pengembangan tanaman papaya merupakan
alternative utama dalam usaha penganekaragaman pertanian dilahan kering.
peningkatan kualitas dan kuantitas produksi tanaman papaya selain dapat
memperbesar ekspor. Dan juga memberi sumbangan yang cukup besar terhadap
pendapatan petani, pengembanngan agribisnis dan agroindustri, perluasan
kesempata kerja, dan peningkatan gizi masyarakat.
Secara teknis,
budidaya tanaman pepaya ini ternyata lebih banyak keuntungannya, hal tersebut dapat dilihat dari efesiennya
tenaga kerja, dalam teksturnya tidak begitu sulit sehingga budi daya tanaman
pepaya ini dapat di kembangkan. Meskipun budidaya
tanaman pepaya relatif mudah dan efesien namun tetap saja untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan pasar, terutama jika
berorentasi pada pasar ekspor, dalam pembudidayaan tanaman pepaya perlu dilakukan
secara
teliti, intensif dengan keuletan yang tinggi agar menghasilkan buah atau getah pepaya yang berkualitas tinggi.
Budidaya tanaman pepaya
meliputi tahapan sebagai berikut:
1.
Persemaian
( penyiapan benih / bibit )
2.
Penyiapan
Lahan
3.
Penanaman
4.
Pemeliharaan
Tanaman
5.
Panen
Dan Pasca Panen
Kegiatan Budidaya Pepaya
Budidaya tanaman
papaya sebaiknnya berlokasi di daerah yang strategis yaitu di
jalan yang menghubungkan antara lokasi budidaya dengan daerah perkotaan dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat sehingga dapat memperlancar lalulintas dan
mobilitas kegiatan usaha pertanian budidaya tanaman pepaya yang akan dikelola.
Secara umum, budidaya tanaman
papaya meliputi kegiatan sebagai berikut :
1.
Teknik
Produksi
2.
Penanganan
Panen dan Pasca Panen
3.
Pemasaran
Hasil
Tentang Tanaman Pepaya
Dalam
Klasifikasi tanaman, papaya termasuk dalam famili Caricaceae. Famili ini mempunyai empat Genus
yaitu; Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cilicomorpha. Ketiga genus pertama
merupakan tanaman asli Amerika tropis, sedangkan genus Carica memiliki 24
spesies , salah satunya adalah papaya. Tanaman dari genus carica banyak ditanam
petani karena buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya lazim untuk hiasan dan
dinikmati keindahan habitusnya.
Pepaya
merupakan tanaman Herba. Batangnya berongga, biasanya tidak bercabang dan tingginya dapat mencapai 10 M. Daunnya
merupakan daun tunggal, berukuran besar dan bercagap. Tangkai daunnya panjang
dan berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis, yaitu bunga jantan, bunga betina
dan bunga sempurna. Bentuk buah bulat
sampai lonjong. Batang,
daun, dan buahnya mengandung getah yang memiliki daya enzimatis, yaitu dapat
memecah protein. Pertumbuhan papaya termasuk cepat antara 10 – 12 bulan setelah
tanam dapat dipanen buahnya dan getah buahnya dapat disadap pada umur 7 – 9
bulan setelah tanam.
Varietas
Varietas
Pepaya ditentukan dari bentuk, ukuran, rasa, dan tekstur buahnya. Dari
Parameter tersebut maka dikenal buah
Pepaya yang berukuran besar, kecil,
berbentuk bulat atau lonjong, daging buah yang berwarna merah atau kuning,
keras atau buah berair, rasanya manis atau kurang manis dan kulitnya menarik
atau kasar dan tebal. Berat buah papaya berkisar anatara 0,5 – 9 Kg.
Di
Indonesia Varietas yang banyak ditanam adalah Pepaya semangka, jinggo, dan
Pepaya Cibinong. Selain itu dikenal pula Pepaya Paris, Pepaya Mas, Pepaya hitam
dan Pepaya Ijo. Juga banyak ditanam Pepaya Thailand ( Bangkok ) , Pepaya Solo
dan Pepaya Mexiko.
Hasil
Utama Tanaman Pepaya
Hasil
utama tanaman Pepaya adalah buahnya. Disamping dijual sebagai buah
segar, Pepaya dapat juga dapat dijadikan bentuk olahan yang lain diantaranya :
- Manisan Pepaya
- Koktail Pepaya
- Jeli Pepaya
- Jam Pepaya
- Saus Pepaya
- Sirup Pepaya
Syarat
Tumbuh Pepaya
Pada dasarnya hampir semua jenis tanah yang
digunakan cocok untuk ditanami papaya. Tetapi tanah yang paling baik digunakan
adalah tanah
sawah yang kandungan liatnya 25% (tanah lempung,berporos dan berpasir). Adapun
pH tanah yang dikehendaki tanaman papaya 6-7. Sedangkan keadaan iklim yang
dikehendaki tanaman papaya yaitu iklim yang mempunyai adaptasi
yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya. Tanaman ini dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi ± 1000 m (dpl).
Bahkan sering pula di temukan pada ketinggian antara 1.200-1.500 m (dpl). Tanaman
papaya masih dapat tumbuh. Akan tetapi daerah yang paling optimum untuk
pengembangan tanaman papaya adalah pda ketinggian 600-700 m (dpl), suhu udara
berkisar antara 22-26°C. Tanaman papaya membutuhkan
sinar matahari penuh ( membutuhkan tempat yang terbuka ). Dengan curah hujan
antara 1.000-1.500 mm pertahun ( beriklim basah ).
Data pada Percobaan
Varietas Solo di hawai :
ELEVASI
|
SUHU
|
SUHU
|
HASIL BUAH
|
|
MIN
|
MAX
|
DIBAWAH
|
|
|
|
STANDAR
|
30 d.p.l
|
21 C
|
27 C
|
12%
|
500 d.p.l
|
15,5 C
|
24,5 C
|
99 %
|
Dari
data diatas jelas terlihat bahwa tanaman Pepaya lebih cocok ditanam didataran
rendah
dengan suhu 21 – 27 C.
Air
Tidak
berbeda dengan cahaya matahari , air
juga merupakan salah satu unsur utama bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman muda lebih membutuhkan
kelembaban yang tinggi dibanding dengan tanaman tua / dewasa yang digunakan
untuk pertumbuhan vegetatifnya. Pertumbuhan vegetatif yang baik akan
menghasilkan pembungaan dan pembuahan yang teratur dan produktif. Kekurangan kelembaban pada
saat ini akan menyebabkan bunga–bunga berguguran dan penyerbukan akan
berlangsung tidak sempurna. Karena itu sarana dan prasarana irigasi / pengairan
lahan tanaman Pepaya mutlak diperlukan guna memperoleh hasil yang optimal.
Angin
Angin
berperan penting dalam proses
penyerbukan tanaman Pepaya karena mudah menerbangkan tepung sari. Namun
angin yang terlalu keras juga cukup berbahaya, karena dapat merobohkan tanaman Pepaya. Untuk itu bagi
lahan perkebunan Pepaya yang berada di lokasi
lahan yang berangin keras dan terbuka, sebaiknya disekeliling kebun
ditanami pohon pemecah angin seperti pohon bambu atau yang semacamnya.
Teknik Produksi Budidaya Pepaya
Pengenalan
Tanaman Pepaya;
Divisi :
Spermatophyta
Sub-Divisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Ordo :
Cariales
Famili :
Caricaccae
Genus :
Carica Papaya L.
Jenis :
California.
Persiapan
Lahan
Luas Lahan yang digunakan pada usaha budidaya
tanaman papaya pada objek kajian kali ini sekitar 60.000 m² (60 Ha), akan tetapi yang dihitung dalam
analisa hanya 10.000 m² (10 Ha), dengan
efektifitas lahan 84%. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam persiapan
lahan ini adalah membersihkan lahan dari gulma.
Pembuatan
jarak tanam, parit, dan lubang tanam
Setelah persiapan lahan selesai, selanjutnya
membuat draenase / saluran air yang yang besar dengan ukuran lebar 80 cm, dan
dalam 60 cm. Langkah berikutnyamembuat jarak tanam dan lubang
tanam. Untuk menentukan jarak tanam digunakan ajir sebagai ukuran. Sedangkan
untuk pembuatan lubang tanam menggunakan cangkul dan garpu tanah.
Ukuran jarak tanam yang digunakan dalam
budidaya tanaman papaya ini adalah 3,5 m x 3 m. Kemudian
dibuat
gundukan gengan tinggi 45-50cm. Sedangkan
ukuran lubang tanam digunakan panjang 90 cm, lebar 60 cm, dan dalamnya 50 cm.
Setelah itu di diamkan selama 3 minggu setelah, setelah 3 minggu dibentuk
gundukan tanah yang dicampurkan dengan pupuk kandang per 1 lubang 4 kg.
Penyiapan
Benih
Sebelum penanaman,
terlebih
dahulu menyiapkan bibit dengan cara disemai dalam polybag ukuran 12 cm x 8 cm (
plastic PP ). Media tanam yang digunakan dalam persemaian
adalah 6:1, TSP 2 kg, dan furadan 5 gr.
Cara persemaian
1. Sebelum ditanam
dipersemaian, benih harus dipilih. Dipilih benih yang pecah-pecah terlebih
dahulu, agar ketika ditanam cepat berkecambahnya (cepat tumbuh).
2. Kemudian benih
tersebut dicuci dengan menggunakan air bersih, agar sisa-sisa lendir pada biji
papaya hilang (tidak berlendir).
3.
Setelah
dicuci, kemudian dijemur selama sekitar 1-2 jam. Setelah biji papaya terlihat
kering. Lakukanlah penyemprotan dengan air hingga basah, kemudian dibungkus
dengan kertas kooran yang sudah dibasahi (bertujuan agar tetap lembab).
Cara penanaman benih
ke polybag adalah sebagai berikut :
1.
Permukaan
tanah dalam polybag di gemburkan dengan menggunakan sumpit atau bambu kecil
lalu benih tersebut di tanam .
2.
Setelah
ditanam di dalam polybag, polybag ditutup
dengan menggunakan Koran. Setelah
itu disiram ( fungsi Koran yaitu agar benih yang di tanam tetap terjaga ke
lembabannya ).
3.
Penyiraman
di lakukan 2 kali sehari dengan menggunakan embrat.
4.
Setelah
sekitar lima hari, koran di buka. ( Koran dibuka setelah biji yang ditanam
tumbuh ).
Pengapuran
Pekerjaan yang tidak tidak kalah pentingnya
bahkan harus dilakukan sebelum penanaman dilakukan adalah pemeriksaan keasaman
/ Ph tanah lahan. Lahan
yang terlalu asam ( Ph berada dibawah 6.5 ) atau terlalu basa ( diatas 7.5 ),
akan mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna walaupun telah
kita beri pupuk sesuai yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini sering dilupakan oleh
para petani tradisionil ( mungkin karena kurang pengatuan ), sehingga sering
ditemukan dilahan petani tanaman papaya yang tumbuh merana walaupun telah
diberi pupuk yang cukup. Ph
( Potentio Of Hydrogen ) atau kadar keasaman tanah yang ideal bagi tanaman Pepaya
adalah diantara 6.5 – 7.5.
Dalam hal Ph tanah setelah diperiksa / test
berada dibawah angka ideal tersebut, maka pengapuran harus dilakukan untuk
memperbaiki Ph tanah ke kondisi yang ideal. Cara pengetesan Ph
tanah adalah sebagai berikut.
Cara – 1 :
Lahan kebun yang akan ditest keasaman
tanahnya diambil / dicangkul sedalam 30 Cm untuk diambil contoh tanahnya. Dari
bagian tanah tersebut dengan berat antar
0.5 Kg, dimasukkan dalam wadah / ember yang bersih dan diisi air bersih
dan diaduk sampai rata. Kemudian
didiamkan sampai tanah kembali mengendap. Setelah tanah
mengendap kemudian kertas lakmus ( kertas untuk test keasaman ), dimasukkan
kedalam air di – ember tersebut. Setelah beberapa menit ( lihat peraturan pemakaian kertas lakmus ),
akan terlihat kadar keasaman tanah yang di test tersebut.
Cara – 2:
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan alat ( Ph Tester ) yang dapat dibeli di Toko Peralatan Pertanian.
Alat ditancapkan kedalam tanah selama beberapa waktu sesuai ketentuan yang dipersyaratkan
alat, maka akan terlihat pada alat tersebut kadar keasaman ( Ph ) tanah yang
kita periksa.
Perlu diperhatikan bahwa angka yang
ditunjukkan pada Alat Ph. Tester sebelum dipakai adalah selalu angka 7 ( tujuh
) yaitu kadar keasaman netral. Apabila setelah alat kita pakai untuk memeriksa
tanah dan tetap menunjukkan angka 7 ( tujuh ), maka keasaman tanah tersebut
adalah 7 ( tujuh ), dan bukan berarti bahwa alat tersebut rusak. Saat
ini juga terdapat alat Ph Tester yang
juga dilengkapi dengan kemampuan untuk
memeriksa kelembaban tanah. Kita hanya perlu merubah switch-nya saja.
Untuk menaikkan Ph tanah dari ukuran tertentu
satu angka, diperlukan jumlah kapur yang
tidak sama tergantung jenis tanahnya. Berikut ini adalah
tabel kebutuhan kapur yang diperlukan guna menaikkan Ph. Tanah dari berbagai
jenis tanah.
Kebutuhan Kapur Halus Untuk Menaikkan PH. Lapisan Olah
TEKSTUR LAHAN
|
KEBUTUHAN KAPUR UNTUK MENAIKKAN
SATU SATUAN Ph ( TON/Ha )
|
||
|
Ph.3,5 -4.5
|
Ph 4.5-5.5
|
Ph.5.5 - 6.5
|
Pasir dan
lempung berpasir
|
0.6
|
0.6
|
0.6
|
Pasir berlempung
|
-
|
1.1
|
1.5
|
Lempung
|
-
|
1.7
|
2.2
|
Lempung berdebu
|
-
|
2.6
|
3.2
|
Lempung berliat
|
-
|
3.4
|
4.3
|
Pengapuran harus
dilakukan bertahap, 50 % dari jumlah kapur yang dibutuhkan ditaburkan dilahan
secara merata, dan diaduk / dibajak sedalam
20 – 30 Cm. Kemudian
lahan didiamkan selama 2- 3 Bulan. Akan lebih baik apabila saat didiamkan turun
hujan gerimis 3 – 4 kali, atau bila tidak / belum hujan dapat disiram
secukupnya secara merata guna menyempurnakan reaksi kapur pada lahan olah.
Kemudian setelah 2 -
3 bulan, dilakukan pengapuran 50% kedua.
Pengapuran dilakukan dengan cara yang sama dengan yang pertama. Pada saat
penaburan kapur dilakukan, dihindari dari angin yang kencang, karena akan
menerbangkan kapur halus, dan pengapuran tidak dapat disebar ditempat sesuai
lahan yang kita inginkan.
Penanaman
Metode penanaman papaya dilakukan dengan cara
menanam. Bibit dari persemaian ditanam di lapangan, yaitu dengan cara lubang
tanah yang telah di timbun dengan tanah terlebih dahulu ditugal kemudian di
taburkan pupuk hasil campuran ( formulasi ),
lalu bibit dalam polybag dimasukan kedalam lubang tanam.
Sebelum proses penanaman, terlebih dahulu polybag disobek hinga
hanya ada tanah dan tanaman bibit saja. Penyobekan ini penting
karna jika bibit ditanam dengan polybagnya maka perakarannya tidak akan
berkembang luas.
Penanaman bibit papaya dilakukan pada siang
hari. Tujuannya,
agar bibit papaya dapat beradaptasi terlebih dahulu dan tidak mengalami
penguapan oleh matahari. Jumlah bibit yang
ditanam sebanyak 2 bibit / lubang tanam.
Pemeliharaan tanaman
Kegiatan pemeliharaan tanaman papaya ,
meliputi :
- Pengairan
- Penyulaman
- Penyiangan ( pembersihan gulma ).
- Pemupukan susulan
- Seleksi bunga
- Pengendalian hama dan penyakit
Pengairan
Pengairan termasuk factor yang penting di
dalam pertumbuhan tanaman. Tujuannya untuk
mengganti air yang hilang akibat diserap oleh tanaman dan dan akibat terjadinya
penguapan. Pengairan dilakukan 2 kali dalam seminggu (tergantung kondisi tanah). Pada
musim kemarau,
pengairan yang dilakukan dengan cara mengalirkan air yang berasal dari irigasi
melalui
parit di sekeliling tanaman.
Kemudian
air tersebut disiramkan dengan menggunakan ember
kegundukan
tanaman sehingga basah. Diusahakan ketika penyiraman air tidak
terkena batang dan buah pepaya. Pengairan paling
baik dilakukan ketika tanaman berumur 20 hari setelah tanam.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan ketika tanaman sudah
berumur 8 hari setelah tanam. Penyulaman bertujuan
untuk mempertahankan populasi tanaman dalam arti menganti tanaman yang mati,
layu,
rusak karna kurangnya pertumbuhan yang
disebabkan terserang
hama dan
penyakit.
Penyiangan
Penyiangan dilakakukan 1-2 kali pada
saat tanaman berumur 2 bulan. Tergantung
dengan kondisi gulma di sekitar tanaman dan di parit-parit. Penyiangan dilaukan
dengan cara mencabuti gulma-gulma yang ada disekitar parit dengan menggunakan
tangan, atau menggunakan alat cangkul dan kored. Tujuannya,
agar gulma tersebut tidak menjadi tempat tinggal hama dan penyakit dan
terhindar dari adanya persaingan atau perebutan unsure hara antara tanaman
pokok dengan inang.
Pemupukan susulan
Pemupukan susulan pertama dilakukan
dua kali setelah tanam. Dalam pemupukan ini digunakan alat
cangkul, gayung dan
ember. Sedangkan pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan NPK.
Cara melakukan pemupukan, pertama
taburkan pupuk NPK di sekeliling tanaman dengan menggunakan gayung.
Kemudian taburkan
pupuk kandang sampai
pupuk NPK tertutup. Setalah itu,
tutupi dengan tanah, seteleh
selesai pemupupkan lalu lakukan penyiraman.
Menyeleksi
bunga
Menyeleksi bunga dilakukan dimulai
dari tanaman yang telah berusia empat bulan setelah tanam. Tujuannya,
agar buah yang dihasilkan pertumbuhannya baik dan maksimal. Adapun cara
melakukannya adalah dengan membuang bunga jantan atau bunga yang tidak memiliki
bakal buah. Agar tidak mengganggu bunga yaung lain yang pertumbuhannya baik.
Selain menyeleksi bunga, daun yang berwarna kuning atau kering dibuang.
Pengendalian
Hama dan Penyakit
Hama
1.
Kutu Daun ( Aphis
Gosypii )
Ciri-ciri
: Kutu daun adalah serangga kecil, mempunyai tubuh yang lunak, panjang
tubuhnya 3 mm. warna kutu daun bermacam-macam, yaitu : coklat, merah, hitam,
hijau, dan kuning (tergantung pada speciesnya). Cara
penyerangan Kutu
daun menyerang
dengan
memakan, menghisap, cairan getah pada bagian tanaman terpenting
pada tunas yang baru tumbuh.
Gejalanya dapat diidentifikasi dengan adanya bercak-bercak pada daun yang dimakan atau
dihisap, sehingga tunas dan daun menjadi keriput dan layu. Cara
pengendalian Kutu
daun bisa
dikendalikan dengan predator atau musuh alami yaitu kepik. Dan bias juga dengan cara penyemprotan
insektisida.
2. Tungau Merah ( Tetrachychus bimaculatus )
Ciri-ciri
hama
Tungau
merah berukuran
sangat kecil yaitu 0,5 mm. Memiliki empat pasang
kaki berbulu halus, mulutnya bermoncong, dan berwarna
kuning kemerah-merahan. Cara
penyerangan Tungau merah menyerang
dengan cara menghisap cairan tanaman, terutama menyerang tunas-tunas muda dan
buah. Gejalanya,
permukaan
daun yang diserang menjadi belang, berwarna putih, kuning, kemudian
berubah menjadi
merah karat.
Cara
pengendalian Tungau merah yaitu dengan sanitasi
kebun atau pembersihan gulma-gulma dan penyemprotan insektisida.
3.
Lalat
Dacus dorsalis Hendael dan Dacus cucur bitae
Lalat
ini menyerang buah Pepaya yang masak. Buah yang belum masak / mentah tidak
pernah dijamah oleh lalat ini. Untuk menghindari serangan lalat ini, sebaiknya
buah dipetik pada saat masih mengkal. Dalam hal usaha penyadapan getah buah
papaya untuk produksi Papaine, lalat ini tidak menjadi masalah yang serius
karna penyadapan getah dilakukan pada saat buah masih mentah ( umur tanaman +
7 – 9 bulan ).
4.
Kepik ( Nezara viridula L )
Ditemukan hampir diseluruh dunia yang beriklim tropis.
Serangan
Kepik ini dengan mengisap cairan daun dan menimbulkan bintik – bintik pada daun. Apabila serangan hebat akan merusak
daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan
Insektisida Dursban 20 EC dosid
0,2 – 0,3%, Mirkarb 50 WP dosis 0,2 – 0,4% atau Meothrin 50 EC 0,1 – 0,2%.
5.
Thrips
tabaci Lind
Hama ini merusak daun
sehingga daun menjadi berbintik – bintik halus
berwarna keperakan. Bila serangan hebat, bintik – bintik tersebut
menjadi kering dan akhirnya daun menjadi kering dan mati. Serangan dapat
diberantas dengan menggunakan
insektisida Bayrusil 250 EC dosis
0,2% atau Dicarol 25 SP dosis 0,2 – 0,4%.
Penyakit
Penyakit Cendawan
Cendawan merupakan
tumbuhan yang tidak
memiliki butir hijau daun ( Klorofil ), hidup sebagai
Parasit atau Saprofit. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh Cendawan diantaranya :
Penyakit busuk buah
Rhizopus
Penyakit
ini menyerang buah pepaya tua yang
terluka. Buah yang terserang penyakit ini akhirnya menjadi busuk, bonyok dan
berair.
Apabila
keadaan lembab buah akan dilapisi oleh sporangiospora berwarna hitam. Usaha
pencegahannya dapat dikakukan dengan mencelup buah kedalam air panas yang bersuhu 49 C selama 20 menit.
Penyakit busuk buah
Antraknose
Gejala
penyakit ini tampak pada buah menjelang masak yang berupa buah – buahan kecil
berwarna gelap. Bila buah bertambah masak, bulatan – bulatan tadi menjadi
semakin membesar dan busuk cekung kearah dalam buah. Saat buah masih mentah
gejala serangan cendawan ini tampak berbentuk
luka kecil ditandai oleh adanya getah yang keluar dan mengental. Luka
ini tetap kecil selama buah masih mentah. Penyakit ini
disebabkan oleh cendawan
Colletotrichum gloesporeodes ( Penz ) Sacc.
Pengendalian
penyakit ini dapat dilakukan dengan fungisida Dithane M45 dosis 0,2%.
Penyemprotan fungisida pada saat musim
kering dilakukan selang 10 hari, sedang saat musim hujan dilakukan lebih sering yaiu selang 7 hari.
Penyakit karena Bakteri
Bakteri
merupakan suatu organisme
bersel satu, tidak memiliki klorofil, dan
berukuran antara 0,2 – 1
mm, sehingga tidak
bisa dilihat dengan mata
telanjang.
Penyakit Nekrosis bakteri
Penyakit
ini menyerang daun tanaman muda sehingga daun menjadi kering dan membusuk.
Kemudian seluruh tajuk daun rusak dan mati. Penularan penyakit ini berlangsung
melalui semut atau serangga.
Penyakit
ini ditularkan oleh kutu daun Myzus
persicae. Penularan
penyakit ini ketanaman sehat dapat berlangsung jika kutu daun menghisap cairan
sel tanaman sehat. Lima menit kemudian tanaman sehat telah tertular atau
terinfeksi penyakit. Kutu daun tanaman Labu – labuan Aphis
gossypii Glov dan kutu daun tanaman
kacang – kacangan Aphis medicagnus Koch
merupakan vektor penyakit ini
Penyakit karena Nematoda
Nemadoda merupakan jenis cacing parasit tanaman yang
berukuran antara 0,25 – 6 mm. Cacing ini hidup didalam tanah pada kedalaman 10
– 20 Cm. Nematoda parasit dapat dikenal dari bentuk-bentuk yang ditimbulkannya,
seperti Nematoda puru,
Nematoda kista ( Cysta ), dan Nematodabengkak ( Gall ). Penyakit karena
Nematoda yang seringkali
berjangkit pada tanaman
pepaya yaitu penyakit
Nematoda puru akar
( Root-knot - nematode) .
Penyakit ini hanya menyerang
akar tanaman pepaya. Bila serangan semakin parah
maka perumbuhan akar
akan terhambat dan sistem perakaran secara keseluruhan
menjadi terganggu.
Nemaoda penyebab penyakit puru ini adalah Meloidogyne
incognita KOF & WH. Jenis cacing ini dikenal pula sebagai nematoda utama
penyakit tanaman daerah ropis dan merupakan inang lebih dari 700 tanaman.
Pencegahan
serangan penyakit karena nemaoda ini dapat dilakukan dengan menggunakan
nematisida Vapam. Di Hawai digunakan 225 Kg. Vapam untuk satu Hektar lahan
tanaman dan diberikan 2 minggu sebelum
tanam. Caranya dengan mengocorkan nematisida tersebut kesetiap lubang tanam 2
minggu sebelum bibit ditanam.
Penanganan Panen dan
Pasca Panen
Panen
Pohon
papaya mulai berbunga pada usia 4 bulan dari persemaian biji. Buah papaya dapat
di panen pada umur 8 bulan setelah tanam. Jadi, panen papaya yang
pertama dapat dipanen pada umur sukitar 10 bulan setelah pindah tanam. Dalam
satu minggu pemanenan dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali karena panen tergantung
pada kematangan buah.
Buah
papaya berkualitas baik akan didapat apabila panen dilakukan pada tingkat
kematangan buah yang tepat. Buah papaya akan menjadi lunak dan mudah rusak
apabila pemanenan dilakukan terlambat sehingga penyimpanan tidak
tahan lama atau tidak dapat di angkut dengan pengiriman jarak jauh.
Ciri-ciri buah
papaya yang siap dipanen berdasarkan tanda-tanda sebagai berikut :
1.
Kematangan
buah telah mencapai 90%.
2.
Getah
buah berwarna bening.
3.
Warna
buah telah menguning ¾ bagian buah papaya.
4.
Tangkai
buah mulai menguning atau ujung buah telah bergaris-garis berwarna
kekuning-kuningan.
Pasca
Panen
Buah papaya termasuk buah yang sangat rentan
terhadap kerusakan dan tidak tahan disimpan lama. Buah papaya yang rusak dapat ditandai
dengan bau yang tak sedap, daging buah menjadi lunak dan rasa agak asam. Kegiatan
utama dalam proses pasca panen buah papaya meliputi kegitana sebagai
berikut :
1) Pencucian
Pencucian
dilakukan dengan menggunakan air, agar buah papaya bersih dari kotoran dan sisa
pestisida yang melekat ketika proses pemeliharaan. Setelah
dicuci dengan air, kemudian buah papaya direndam dalam larutan benstar 250 Wp yang berguna untuk
menambah daya tahan buah papaya.
2) Sortasi
Setelah pencucian selesai buah pepaya
langsung dikumpulkan di tempat pengumpulan buah, untuk disortasi.
Berikut ini kriteria alam sortasi buah papaya :
1.
Bentuk
buah
2.
Jenis
/ Varietas
3.
Berat
buah
4.
Derajat
kemasakan
3) Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk melindungi buah
dari kerusakan selama pengangkutan, mempermudah dalam penyusunan, baik
penyusunan alat angkut, maupun tempat penjualan serta meningkatkan daya tarik
sehingga harga jual lebih tinggi. Pengemasan buah papaya yaitu membungkus buah
papaya dengan kertas Koran.
Pemasaran
Hasil
Setelah perlakuan pemanenan, selanjutnya
dilakukan tata cara teknik penjualan buah papaya ke supermarket atau ke perusahaan industri. Dengan harga buah pepaya rata-rata
berkisaran Rp.4000/kg. Sedangkan untuk harga industri
tentunya memerlukan estimasi dan perhitungan berbeda dalam analisa usaha (analisa
akan dimuat di lain kesempatan/hubungi penulis).
Adapun rantai tata niaga pepaya dapat dipetakan sebagi berikut :
Produsen --------- Pasar/Supermarket ---------- Konsumen
Untuk Industri
Produsen -----------------------Pabrik
Links terkait:
Budidaya Pepaya untuk Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar