Selasa, 09 April 2013

Budidaya Buah Pepaya Segar


Prosfek Pengembangan Usaha
budidaya pepaya segar. Gambar: kompasina.com
Gambar: kompasiana.com
Prospek pengembangan budidaya tanaman pepaya merupakan salah satu usaha budidaya tani yang cukup menjanjikan. Buah pepaya sangat digemari oleh kalangan masyarakat selain rasanya manis dan khas juga beraroma harum serta mengandung gizi cukup tinggi dengan komposisinya yang lengkap. Permintaan konsumen terhadap pepaya untuk memenuhi kebutuhan gizi semakin meningkat, pemasaran hasilnya-pun bukan hanya di dalam negeri (domestik) tetapi juga keluar negeri (ekspor).

Hampir seluruh bagian tanaman papaya dapat dimanfaatkan, untuk berbagai keperluan kehidupan manusia, baik sebagai bahan makanan yang bergizi, bahan obat-obatan tradisional, bahan baku industry makanan dan minuman, maupun industry perawatan kulit (sabun mandi) industry tekstil, dan lain-lain. Bagian terpenting dari tanaman papaya adalah buah buah dan getahnya.

Peluang pemasaran buah papaya dan getahnya makin terbuka luas, baik di dalam negeri (domestik) maupun ke luar negeri (ekspor). Meskipun nilai ekonomi dan sosial ini cukup tinggi, namun pengembangan budidaya di Indonesia masih diusahakan sebagai tanaman pekarangan atau ditanam di tegalan yang bercampur dengan tanaman lainnya. Hal ini akan menyulitkan untuk mendapatkan kualitas produksi yang sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen) terutama dalam menghadapi persaingan mutu, maupun harga dengan Negara lain.


Pengembangan tanaman papaya merupakan alternative utama dalam usaha penganekaragaman pertanian dilahan kering. peningkatan kualitas dan kuantitas produksi tanaman papaya selain dapat memperbesar ekspor. Dan juga memberi sumbangan yang cukup besar terhadap pendapatan petani, pengembanngan agribisnis dan agroindustri, perluasan kesempata kerja, dan peningkatan gizi masyarakat.  

Secara teknis, budidaya tanaman pepaya ini ternyata lebih banyak keuntungannya, hal tersebut dapat dilihat dari efesiennya tenaga kerja, dalam teksturnya tidak begitu sulit sehingga budi daya tanaman pepaya ini dapat di kembangkan. Meskipun budidaya tanaman pepaya relatif mudah dan efesien namun tetap saja untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan pasar,  terutama jika berorentasi pada pasar ekspor, dalam pembudidayaan tanaman pepaya perlu dilakukan secara teliti, intensif dengan keuletan yang tinggi agar menghasilkan buah atau getah pepaya yang berkualitas tinggi.

Budidaya tanaman pepaya meliputi tahapan sebagai berikut:
1.    Persemaian ( penyiapan benih / bibit )
2.    Penyiapan Lahan
3.    Penanaman
4.    Pemeliharaan Tanaman
5.    Panen Dan Pasca Panen

Kegiatan Budidaya Pepaya
Budidaya tanaman papaya sebaiknnya berlokasi di daerah yang strategis yaitu di jalan yang menghubungkan antara lokasi budidaya dengan daerah perkotaan dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat sehingga dapat memperlancar lalulintas dan mobilitas kegiatan usaha pertanian budidaya tanaman pepaya yang akan dikelola.

Secara umum, budidaya tanaman papaya meliputi kegiatan sebagai berikut :
1.     Teknik Produksi
2.     Penanganan Panen dan Pasca Panen
3.     Pemasaran Hasil

Tentang Tanaman Pepaya
Dalam Klasifikasi tanaman, papaya termasuk dalam famili  Caricaceae. Famili ini mempunyai empat Genus yaitu; Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cilicomorpha. Ketiga genus pertama merupakan tanaman asli Amerika tropis, sedangkan genus Carica memiliki 24 spesies , salah satunya adalah papaya. Tanaman dari genus carica banyak ditanam petani karena buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya lazim untuk hiasan dan dinikmati keindahan habitusnya.

Pepaya merupakan tanaman Herba. Batangnya berongga, biasanya tidak bercabang  dan tingginya dapat mencapai 10 M. Daunnya merupakan daun tunggal, berukuran besar dan bercagap. Tangkai daunnya panjang dan berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis, yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Bentuk buah  bulat sampai lonjong. Batang, daun, dan buahnya mengandung getah yang memiliki daya enzimatis, yaitu dapat memecah protein. Pertumbuhan papaya termasuk cepat antara 10 – 12 bulan setelah tanam dapat dipanen buahnya dan getah buahnya dapat disadap pada umur 7 – 9 bulan setelah tanam.

Varietas
Varietas Pepaya ditentukan dari bentuk, ukuran, rasa, dan tekstur buahnya. Dari Parameter tersebut  maka dikenal buah Pepaya yang berukuran  besar, kecil, berbentuk bulat atau lonjong, daging buah yang berwarna merah atau kuning, keras atau buah berair, rasanya manis atau kurang manis dan kulitnya menarik atau kasar dan tebal. Berat buah papaya berkisar anatara 0,5 – 9 Kg.

Di Indonesia Varietas yang banyak ditanam adalah Pepaya semangka, jinggo, dan Pepaya Cibinong. Selain itu dikenal pula Pepaya Paris, Pepaya Mas, Pepaya hitam dan Pepaya Ijo. Juga banyak ditanam Pepaya Thailand ( Bangkok ) , Pepaya Solo dan Pepaya Mexiko.

Hasil Utama Tanaman Pepaya
Hasil utama tanaman Pepaya adalah buahnya. Disamping dijual sebagai buah segar, Pepaya dapat juga dapat dijadikan bentuk olahan yang lain diantaranya :
  • Manisan Pepaya
  • Koktail Pepaya
  • Jeli Pepaya
  • Jam Pepaya
  • Saus Pepaya
  • Sirup Pepaya

Syarat Tumbuh Pepaya
Pada dasarnya hampir semua jenis tanah yang digunakan cocok untuk ditanami papaya. Tetapi tanah yang paling baik digunakan adalah tanah sawah yang kandungan liatnya 25% (tanah lempung,berporos dan berpasir). Adapun pH tanah yang dikehendaki tanaman papaya 6-7. Sedangkan keadaan iklim yang dikehendaki tanaman papaya yaitu iklim yang mempunyai adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya. Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi ± 1000 m (dpl). Bahkan sering pula di temukan pada ketinggian antara 1.200-1.500 m (dpl). Tanaman papaya masih dapat tumbuh. Akan tetapi daerah yang paling optimum untuk pengembangan tanaman papaya adalah pda ketinggian 600-700 m (dpl), suhu udara berkisar antara 22-26°C. Tanaman papaya membutuhkan sinar matahari penuh ( membutuhkan tempat yang terbuka ). Dengan curah hujan antara 1.000-1.500 mm pertahun ( beriklim basah ).   

Data pada Percobaan Varietas Solo di hawai :
ELEVASI
SUHU
SUHU
HASIL BUAH

MIN
MAX
DIBAWAH



STANDAR
30 d.p.l
21 C
27 C
12%
500 d.p.l
15,5 C
24,5 C
99 %







Dari data diatas jelas terlihat bahwa tanaman Pepaya lebih cocok ditanam didataran
rendah dengan suhu 21 – 27 C.

Air
Tidak berbeda  dengan cahaya matahari , air juga merupakan salah satu unsur utama bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman muda lebih membutuhkan kelembaban yang tinggi dibanding dengan tanaman tua / dewasa yang digunakan untuk pertumbuhan vegetatifnya. Pertumbuhan vegetatif yang baik akan menghasilkan pembungaan dan pembuahan yang teratur  dan produktif. Kekurangan kelembaban pada saat ini akan menyebabkan bunga–bunga berguguran dan penyerbukan akan berlangsung tidak sempurna. Karena itu sarana dan prasarana irigasi / pengairan lahan tanaman Pepaya mutlak diperlukan guna memperoleh hasil yang optimal.

Angin
Angin berperan penting dalam proses  penyerbukan tanaman Pepaya karena mudah menerbangkan tepung sari. Namun angin yang terlalu keras juga cukup berbahaya, karena  dapat merobohkan tanaman Pepaya. Untuk itu bagi lahan perkebunan Pepaya yang berada di lokasi  lahan yang berangin keras dan terbuka, sebaiknya disekeliling kebun ditanami pohon pemecah angin seperti pohon bambu atau yang semacamnya.

Teknik Produksi Budidaya Pepaya

Pengenalan Tanaman Pepaya;
Divisi              : Spermatophyta
Sub-Divisi     : Angiospermae
Kelas              : Dicotyledonae
Ordo               : Cariales
Famili             : Caricaccae
Genus            : Carica Papaya L.
Jenis              : California.

Persiapan Lahan
Luas Lahan yang digunakan pada usaha budidaya tanaman papaya pada objek kajian kali ini sekitar 60.000 m²  (60 Ha), akan tetapi yang dihitung dalam analisa hanya 10.000 m²  (10 Ha), dengan efektifitas lahan 84%. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam persiapan lahan ini adalah membersihkan lahan dari gulma.

Pembuatan jarak tanam, parit, dan lubang tanam
Setelah persiapan lahan selesai, selanjutnya membuat draenase / saluran air yang yang besar dengan ukuran lebar 80 cm, dan dalam 60 cm. Langkah berikutnyamembuat jarak tanam dan lubang tanam. Untuk menentukan jarak tanam digunakan ajir sebagai ukuran. Sedangkan untuk pembuatan lubang tanam menggunakan cangkul dan garpu tanah.

Ukuran jarak tanam yang digunakan dalam budidaya tanaman papaya ini adalah 3,5 m x 3 m. Kemudian dibuat gundukan gengan tinggi 45-50cm. Sedangkan ukuran lubang tanam digunakan panjang 90 cm, lebar 60 cm, dan dalamnya 50 cm. Setelah itu di diamkan selama 3 minggu setelah, setelah 3 minggu dibentuk gundukan tanah yang dicampurkan dengan pupuk kandang per 1 lubang 4 kg.

Penyiapan Benih
Sebelum penanaman, terlebih dahulu menyiapkan bibit dengan cara disemai dalam polybag ukuran 12 cm x 8 cm ( plastic PP ). Media tanam yang digunakan dalam persemaian adalah 6:1, TSP 2 kg, dan furadan  5 gr.

Cara persemaian
1.    Sebelum ditanam dipersemaian, benih harus dipilih. Dipilih benih yang pecah-pecah terlebih dahulu, agar ketika ditanam cepat berkecambahnya (cepat tumbuh).
2.    Kemudian benih tersebut dicuci dengan menggunakan air bersih, agar sisa-sisa lendir pada biji papaya hilang (tidak berlendir).
3.    Setelah dicuci, kemudian dijemur selama sekitar 1-2 jam. Setelah biji papaya terlihat kering. Lakukanlah penyemprotan dengan air hingga basah, kemudian dibungkus dengan kertas kooran yang sudah dibasahi (bertujuan agar tetap lembab).

Cara penanaman benih ke polybag adalah sebagai berikut :
1.    Permukaan tanah dalam polybag di gemburkan dengan menggunakan sumpit atau bambu kecil lalu benih tersebut di tanam .
2.    Setelah ditanam di dalam polybag, polybag ditutup dengan menggunakan Koran. Setelah itu disiram ( fungsi Koran yaitu agar benih yang di tanam tetap terjaga ke lembabannya ).
3.    Penyiraman di lakukan 2 kali sehari dengan menggunakan embrat.
4.    Setelah sekitar lima hari, koran di buka. ( Koran dibuka setelah biji yang ditanam tumbuh ).

Pengapuran
Pekerjaan yang tidak tidak kalah pentingnya bahkan harus dilakukan sebelum penanaman dilakukan adalah pemeriksaan keasaman / Ph tanah lahan. Lahan yang terlalu asam ( Ph berada dibawah 6.5 ) atau terlalu basa ( diatas 7.5 ), akan mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna walaupun telah kita beri pupuk sesuai yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini sering dilupakan oleh para petani tradisionil ( mungkin karena kurang pengatuan ), sehingga sering ditemukan dilahan petani tanaman papaya yang tumbuh merana walaupun telah diberi pupuk yang cukup. Ph ( Potentio Of Hydrogen ) atau kadar keasaman tanah yang ideal bagi tanaman Pepaya adalah diantara 6.5 – 7.5.

Dalam hal Ph tanah setelah diperiksa / test berada dibawah angka ideal tersebut, maka pengapuran harus dilakukan untuk memperbaiki Ph tanah ke kondisi yang ideal. Cara pengetesan Ph tanah adalah sebagai berikut.

Cara – 1 :
Lahan kebun yang akan ditest keasaman tanahnya diambil / dicangkul sedalam 30 Cm untuk diambil contoh tanahnya. Dari bagian tanah tersebut dengan berat antar  0.5 Kg, dimasukkan dalam wadah / ember yang bersih dan diisi air bersih dan diaduk sampai rata. Kemudian didiamkan sampai tanah kembali mengendap. Setelah tanah mengendap kemudian kertas lakmus ( kertas untuk test keasaman ), dimasukkan kedalam air di – ember tersebut. Setelah beberapa menit  ( lihat peraturan pemakaian kertas lakmus ), akan terlihat kadar keasaman tanah yang di test tersebut.

Cara – 2:
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alat ( Ph Tester ) yang dapat dibeli di Toko Peralatan Pertanian. Alat ditancapkan kedalam tanah selama beberapa waktu sesuai ketentuan yang dipersyaratkan alat, maka akan terlihat pada alat tersebut kadar keasaman ( Ph ) tanah yang kita periksa.

Perlu diperhatikan bahwa angka yang ditunjukkan pada Alat Ph. Tester sebelum dipakai adalah selalu angka 7 ( tujuh ) yaitu kadar keasaman netral. Apabila setelah alat kita pakai untuk memeriksa tanah dan tetap menunjukkan angka 7 ( tujuh ), maka keasaman tanah tersebut adalah 7 ( tujuh ), dan bukan berarti bahwa alat tersebut rusak. Saat ini juga terdapat alat  Ph Tester yang juga dilengkapi dengan kemampuan untuk  memeriksa kelembaban tanah. Kita hanya perlu merubah switch-nya saja.

Untuk menaikkan Ph tanah dari ukuran tertentu satu angka, diperlukan  jumlah kapur yang tidak sama tergantung jenis tanahnya. Berikut ini adalah tabel kebutuhan kapur yang diperlukan guna menaikkan Ph. Tanah dari berbagai jenis tanah.

Kebutuhan Kapur Halus Untuk Menaikkan  PH. Lapisan Olah
TEKSTUR LAHAN
KEBUTUHAN KAPUR UNTUK MENAIKKAN
SATU SATUAN Ph ( TON/Ha )

Ph.3,5 -4.5
Ph 4.5-5.5
Ph.5.5 - 6.5
Pasir dan lempung berpasir              
0.6
0.6
0.6
Pasir berlempung                               
-
1.1
1.5
Lempung
-
1.7
2.2
Lempung berdebu                              
-
2.6
3.2
Lempung berliat                                 
-
3.4
4.3










Pengapuran harus dilakukan bertahap, 50 % dari jumlah kapur yang dibutuhkan ditaburkan dilahan secara merata, dan diaduk / dibajak sedalam  20 – 30 Cm. Kemudian lahan didiamkan selama 2- 3 Bulan. Akan lebih baik apabila saat didiamkan turun hujan gerimis 3 – 4 kali, atau bila tidak / belum hujan dapat disiram secukupnya secara merata guna menyempurnakan reaksi kapur pada lahan olah.
                            
Kemudian setelah 2 - 3 bulan, dilakukan pengapuran 50% kedua. Pengapuran dilakukan dengan cara yang sama dengan yang pertama. Pada saat penaburan kapur dilakukan, dihindari dari angin yang kencang, karena akan menerbangkan kapur halus, dan pengapuran tidak dapat disebar ditempat sesuai lahan yang kita inginkan.

Penanaman
Metode penanaman papaya dilakukan dengan cara menanam. Bibit dari persemaian ditanam di lapangan, yaitu dengan cara lubang tanah yang telah di timbun dengan tanah terlebih dahulu ditugal kemudian di taburkan pupuk hasil campuran ( formulasi ), lalu bibit dalam polybag dimasukan kedalam lubang tanam. Sebelum proses penanaman, terlebih dahulu polybag disobek hinga hanya ada tanah dan tanaman bibit saja. Penyobekan ini penting karna jika bibit ditanam dengan polybagnya maka perakarannya tidak akan berkembang luas.

Penanaman bibit papaya dilakukan pada siang hari. Tujuannya, agar bibit papaya dapat beradaptasi terlebih dahulu dan tidak mengalami penguapan oleh matahari. Jumlah bibit yang ditanam sebanyak 2 bibit / lubang tanam.

Pemeliharaan tanaman
Kegiatan pemeliharaan tanaman papaya , meliputi :
  1. Pengairan
  2. Penyulaman
  3. Penyiangan ( pembersihan gulma ).
  4. Pemupukan susulan
  5. Seleksi bunga
  6. Pengendalian hama dan penyakit

Pengairan
Pengairan termasuk factor yang penting di dalam pertumbuhan tanaman. Tujuannya untuk mengganti air yang hilang akibat diserap oleh tanaman dan dan akibat terjadinya penguapan. Pengairan dilakukan 2 kali dalam  seminggu (tergantung kondisi tanah). Pada musim kemarau, pengairan yang dilakukan dengan cara mengalirkan air yang berasal dari irigasi melalui parit  di sekeliling tanaman. Kemudian air tersebut disiramkan dengan menggunakan ember kegundukan tanaman sehingga basah. Diusahakan ketika penyiraman air tidak terkena batang dan buah pepaya. Pengairan paling baik dilakukan ketika tanaman berumur 20 hari setelah tanam.

Penyulaman
Penyulaman dilakukan ketika tanaman sudah berumur 8 hari setelah tanam. Penyulaman bertujuan untuk mempertahankan populasi tanaman dalam arti menganti tanaman yang mati, layu, rusak karna  kurangnya pertumbuhan yang disebabkan terserang hama dan penyakit.

Penyiangan
Penyiangan dilakakukan 1-2 kali pada saat tanaman berumur 2 bulan. Tergantung dengan kondisi gulma di sekitar tanaman dan di parit-parit. Penyiangan dilaukan dengan cara mencabuti gulma-gulma yang ada disekitar parit dengan menggunakan tangan, atau menggunakan alat cangkul dan kored. Tujuannya, agar gulma tersebut tidak menjadi tempat tinggal hama dan penyakit dan terhindar dari adanya persaingan atau perebutan unsure hara antara tanaman pokok dengan inang.

Pemupukan susulan
Pemupukan susulan pertama dilakukan dua kali setelah tanam. Dalam pemupukan ini digunakan alat cangkul, gayung dan ember. Sedangkan pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan NPK.

Cara melakukan pemupukan, pertama taburkan pupuk NPK di sekeliling tanaman dengan menggunakan gayung. Kemudian taburkan pupuk kandang sampai pupuk NPK tertutup. Setalah itu, tutupi dengan tanah, seteleh selesai pemupupkan lalu lakukan penyiraman.

Menyeleksi bunga
Menyeleksi bunga dilakukan dimulai dari tanaman yang telah berusia empat bulan setelah tanam. Tujuannya, agar buah yang dihasilkan pertumbuhannya baik dan maksimal. Adapun cara melakukannya adalah dengan membuang bunga jantan atau bunga yang tidak memiliki bakal buah. Agar tidak mengganggu bunga yaung lain yang pertumbuhannya baik. Selain menyeleksi bunga, daun yang berwarna kuning atau kering dibuang.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama
1.    Kutu Daun ( Aphis Gosypii )

Ciri-ciri : Kutu daun adalah serangga kecil, mempunyai tubuh yang lunak, panjang tubuhnya 3 mm. warna kutu daun bermacam-macam, yaitu : coklat, merah, hitam, hijau, dan kuning (tergantung pada speciesnya). Cara penyerangan Kutu daun menyerang dengan memakan, menghisap, cairan getah pada bagian tanaman terpenting pada tunas yang baru tumbuh.

Gejalanya dapat diidentifikasi dengan adanya bercak-bercak pada daun yang dimakan atau dihisap, sehingga tunas dan daun menjadi keriput dan layu. Cara pengendalian Kutu daun bisa dikendalikan dengan predator atau musuh alami yaitu kepik. Dan bias juga dengan cara penyemprotan insektisida.
   
2.    Tungau Merah ( Tetrachychus bimaculatus )

Ciri-ciri hama Tungau merah berukuran sangat kecil yaitu 0,5 mm. Memiliki empat pasang kaki berbulu halus, mulutnya bermoncong, dan berwarna kuning kemerah-merahan. Cara penyerangan  Tungau merah menyerang dengan cara menghisap cairan tanaman, terutama menyerang tunas-tunas muda dan buah. Gejalanya, permukaan daun yang diserang menjadi belang, berwarna putih, kuning, kemudian berubah menjadi merah karat.

Cara pengendalian Tungau merah yaitu dengan sanitasi kebun atau pembersihan gulma-gulma dan penyemprotan insektisida.

3.    Lalat Dacus dorsalis Hendael dan Dacus cucur bitae
 
Lalat ini menyerang buah Pepaya yang masak. Buah yang belum masak / mentah tidak pernah dijamah oleh lalat ini. Untuk menghindari serangan lalat ini, sebaiknya buah dipetik pada saat masih mengkal. Dalam hal usaha penyadapan getah buah papaya untuk produksi Papaine, lalat ini tidak menjadi masalah yang serius karna penyadapan getah dilakukan pada saat buah masih mentah ( umur tanaman +  7 – 9 bulan ).

4.    Kepik ( Nezara viridula L ) 
Ditemukan  hampir diseluruh dunia yang beriklim tropis.
Serangan Kepik ini dengan mengisap cairan daun dan menimbulkan bintik – bintik pada   daun. Apabila serangan hebat akan merusak daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan  Insektisida  Dursban 20 EC dosid 0,2 – 0,3%, Mirkarb 50 WP dosis 0,2 – 0,4% atau Meothrin 50 EC 0,1 – 0,2%.  

5.    Thrips tabaci Lind

Hama ini merusak daun sehingga daun menjadi berbintik – bintik halus  berwarna keperakan. Bila serangan hebat, bintik – bintik tersebut menjadi kering dan akhirnya daun menjadi kering dan mati. Serangan dapat diberantas dengan menggunakan  insektisida  Bayrusil 250 EC dosis 0,2% atau Dicarol 25 SP dosis 0,2 – 0,4%.
  
Penyakit
      Penyakit Cendawan 
Cendawan   merupakan    tumbuhan   yang  tidak  memiliki   butir   hijau daun ( Klorofil ), hidup sebagai Parasit atau Saprofit. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh         Cendawan diantaranya  :

Penyakit busuk buah Rhizopus 
Penyakit ini menyerang buah pepaya  tua yang terluka. Buah yang terserang penyakit ini akhirnya menjadi busuk, bonyok dan berair.
Apabila keadaan lembab buah akan dilapisi oleh sporangiospora berwarna hitam. Usaha pencegahannya dapat dikakukan dengan mencelup buah kedalam air panas  yang bersuhu 49 C selama 20 menit.

Penyakit busuk buah Antraknose 
Gejala penyakit ini tampak pada buah menjelang masak yang berupa buah – buahan kecil berwarna gelap. Bila buah bertambah masak, bulatan – bulatan tadi menjadi semakin membesar dan busuk cekung kearah dalam buah. Saat buah masih mentah gejala serangan cendawan ini tampak berbentuk  luka kecil ditandai oleh adanya getah yang keluar dan mengental. Luka ini tetap kecil selama buah masih mentah. Penyakit  ini  disebabkan  oleh  cendawan   Colletotrichum  gloesporeodes ( Penz ) Sacc.

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan fungisida Dithane M45 dosis 0,2%. Penyemprotan fungisida pada saat  musim kering dilakukan selang 10 hari, sedang saat musim hujan  dilakukan lebih sering yaiu selang 7 hari.
          
Penyakit karena Bakteri
Bakteri merupakan    suatu  organisme     bersel satu,  tidak    memiliki klorofil,  dan  berukuran   antara 0,2 – 1 mm,  sehingga  tidak  bisa   dilihat dengan mata telanjang. 

Penyakit  Nekrosis bakteri

Penyakit ini menyerang daun tanaman muda sehingga daun menjadi kering dan membusuk. Kemudian seluruh tajuk daun rusak dan mati. Penularan penyakit ini berlangsung melalui semut atau serangga.
           
Penyakit ini ditularkan oleh kutu daun Myzus persicaePenularan penyakit ini ketanaman sehat dapat berlangsung jika kutu daun menghisap cairan sel tanaman sehat. Lima menit kemudian tanaman sehat telah tertular atau terinfeksi  penyakit.  Kutu daun tanaman Labu – labuan  Aphis gossypii Glov  dan kutu daun tanaman kacang – kacangan  Aphis medicagnus Koch  merupakan vektor penyakit ini

Penyakit karena Nematoda   
Nemadoda merupakan jenis cacing parasit tanaman yang berukuran antara 0,25 – 6 mm. Cacing ini hidup didalam tanah pada kedalaman 10 – 20 Cm. Nematoda parasit dapat dikenal dari bentuk-bentuk yang ditimbulkannya, seperti  Nematoda  puru,  Nematoda kista ( Cysta ), dan Nematodabengkak ( Gall ). Penyakit   karena   Nematoda   yang   seringkali    berjangkit  pada tanaman pepaya   yaitu  penyakit   Nematoda   puru   akar   ( Root-knot  - nematode) . Penyakit ini  hanya  menyerang   akar   tanaman  pepaya. Bila serangan semakin  parah  maka  perumbuhan  akar   akan   terhambat   dan sistem perakaran secara keseluruhan menjadi terganggu.
           
Nemaoda penyebab penyakit puru ini adalah Meloidogyne incognita KOF & WH. Jenis cacing ini dikenal pula sebagai nematoda utama penyakit tanaman daerah ropis dan merupakan inang lebih dari 700 tanaman.
           
Pencegahan serangan penyakit karena nemaoda ini dapat dilakukan dengan menggunakan nematisida Vapam. Di Hawai digunakan 225 Kg. Vapam untuk satu Hektar lahan tanaman dan diberikan 2 minggu  sebelum tanam. Caranya dengan mengocorkan nematisida tersebut kesetiap lubang tanam 2 minggu sebelum bibit ditanam.

Penanganan Panen dan Pasca Panen

Panen
Pohon papaya mulai berbunga pada usia 4 bulan dari persemaian biji. Buah papaya dapat di panen pada umur 8 bulan setelah tanam. Jadi, panen papaya yang pertama dapat dipanen pada umur sukitar 10 bulan setelah pindah tanam. Dalam satu minggu pemanenan dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali karena panen tergantung pada kematangan buah.

Buah papaya berkualitas baik akan didapat apabila panen dilakukan pada tingkat kematangan buah yang tepat. Buah papaya akan menjadi lunak dan mudah rusak apabila pemanenan dilakukan terlambat sehingga penyimpanan tidak tahan lama atau tidak dapat di angkut dengan pengiriman jarak jauh.

Ciri-ciri buah papaya yang siap dipanen berdasarkan tanda-tanda sebagai berikut :
1.    Kematangan buah telah mencapai 90%.
2.    Getah buah berwarna bening.
3.    Warna buah telah menguning ¾ bagian buah papaya.
4.    Tangkai buah mulai menguning atau ujung buah telah bergaris-garis berwarna kekuning-kuningan.

Pasca Panen
Buah papaya termasuk buah yang sangat rentan terhadap kerusakan dan  tidak  tahan disimpan  lama. Buah papaya yang rusak dapat ditandai dengan bau yang tak sedap, daging buah menjadi lunak dan rasa agak asam. Kegiatan utama dalam proses pasca panen buah papaya meliputi kegitana sebagai berikut :

1)    Pencucian
Pencucian dilakukan dengan menggunakan air, agar buah papaya bersih dari kotoran dan sisa pestisida yang melekat ketika proses pemeliharaan. Setelah dicuci dengan air, kemudian buah papaya direndam dalam larutan benstar 250 Wp yang berguna untuk menambah daya tahan buah papaya.

2)    Sortasi
Setelah pencucian selesai buah pepaya langsung dikumpulkan di tempat pengumpulan buah, untuk disortasi. Berikut ini kriteria alam sortasi buah papaya :

1.    Bentuk buah
2.    Jenis / Varietas
3.    Berat buah
4.    Derajat kemasakan

3)  Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk melindungi buah dari kerusakan selama pengangkutan, mempermudah dalam penyusunan, baik penyusunan alat angkut, maupun tempat penjualan serta meningkatkan daya tarik sehingga harga jual lebih tinggi. Pengemasan buah papaya yaitu membungkus buah papaya dengan kertas Koran.

Pemasaran Hasil
           
Setelah perlakuan pemanenan, selanjutnya dilakukan tata cara teknik penjualan buah papaya ke supermarket atau ke perusahaan industri. Dengan harga buah pepaya rata-rata berkisaran Rp.4000/kg. Sedangkan untuk harga industri tentunya memerlukan estimasi dan perhitungan berbeda dalam analisa usaha (analisa akan dimuat di lain kesempatan/hubungi penulis).

Adapun rantai tata niaga pepaya dapat dipetakan sebagi berikut :

Produsen --------- Pasar/Supermarket ---------- Konsumen

Untuk Industri
Produsen -----------------------Pabrik

Links terkait:
Budidaya Pepaya untuk Industri

Tidak ada komentar: